Dibilang Anjing

Suatu hari seorang satpam yang berasal dari Medan sedang berjaga di depan pintu sebuah gudang.

Tiba-tiba datang seseorang dan langsung kencing di dekat pintu tersebut.

Melihat hal tersebut, si Satpam langsung naik pitam dan membentak orang tersebut.

Satpam : “Hei, anjing!!!” (dengan logat batak yang kental), “siapa yang suruh kau kencing di situ.”

Seseorang : “Apa kau bilang? kau bilang aku anjing?”

Satpam : “Eh! untung kau kubilang anjing, kalau kau kubilang tai, habislah kau dimakan anjing.”

Seseorang : “?????”

Sumber : http://ketawa.com/humor-lucu-det-666-dibilang_anjing.html

Paijo Situmorang

Selesai urusan diluar negeri, Paijo kembali ke tanah air. Di pesawat Paijo kebetulan bersebelahan dengan ceweq Indonesia.

“Kebetulan nich, ada temen ngobrol yg ngerti bahasa gue!”, kata Paijo dalam hati.

Tapi setengah perjalanan, itu cewek kerjaannya baca buku melulu. Bingung cari kata-kata, Paijo membuka percakapan.

Paijo : “Baca terus mbak … mau ujian ?”

Ceweq : “Bukan mas … lagi penelitian …”

Paijo : “Memang mbak mahasiswa apa ?”

Ceweq: “Psikologi Sex, biar bisa gantiin dr.Boyke .. ha haa …”

Paijo : “Kalo boleh tahu, penelitiannya tentang apa mbak ?”

Ceweq : “Bentuk alat vital berbagai suku daerah di Indonesia”

Paijo : “Waah .. gimana tuch hasil penelitiannya ?”

Ceweq : “Menurut pengamatan sementara, orang Bali bentuknya paling bagus”

Paijo: “Kenapa ?”

Ceweq: “Yaa .. karena orang Bali khan pintar ukir-ukiran”

(“hmm .. masuk akal juga”, kata Paijo dalam hati)

Paijo : “Kalo yang besar ?”

Ceweq : “Yang besar itu orang-orang Batak !”

(waah .. Paijo semakin antusias saja)

Paijo : “Hmm … kalo yang panjang suku apa ?”

Ceweq: “Suku Sunda .. soalnya kebiasaan pake sarung!”

Paijo : “Ooh … eh, ngomong-ngomong belum kenalan kita ya ?!”

Ceweq : “O iya … saya Rini … mas namanya siapa ?”

Paijo : “Nama saya … ANAK AGUNG CECEP SITUMORANG !!!”

Sumber : http://ketawa.com/humor-lucu-det-540-paijo_situmorang.html

Sinaga

Di sebuah bus jurusan Medan yang berasal dari Solo terdapat 2 orang yang berlainan suku, yaitu orang Batak dan orang Jawa. Semasa dalam perjalanan mereka berdua saling membanggakan daerah mereka masing-masing. Si Jawa membanggakan daerahnya seperti: banyaknya candi di jawa tengah yang sangat terkenal.

Begitupun si Medan yang membanggakan Danau Toba yang insah dan sangat terkenal pula. Tidak terasa bahwa bus yang mereka naiki akhirnya tiba di terminal bus Medan,tetapi mereka berdua masih saja berdebat. Akhirnya dengan berat hati mereka turun dari bus.

Begitu menjajakkan kakinya ketanah si jawa merasa kurang enak apabila mereka belum bisa cocok akhirnya ia minta maaf dengan keangkuhannya tadi dan si Medanpun tidak keberatan. Si Medan berkata

“Ngomong-ngomong dari Solo sampai ke Medan kita belum tahu nama masing-masing”.

“Oh iya benar juga”, kata si Jawa.

Dan merekapun berjabat tangan dan yang mulai menyebutkan namanya yaitu si Medan dengan agak keras si Medan menyebutkan namanya “Sinaga”.

Mendengar kata itu si Jawa merasa kaget dan dalam hati Ia berkata ‘Udah turun masih sombong juga’ maka Ia menyebutkan namanya “Embahe Ulo (embahnya Ular)”.

Ternyata si Jawa mengira nama sinaga adalah dibuat-buat maka ia membalas dengan mengatakan namanya embahnya ular agar setaraf dengan nama “NAGA”.

Sumber : http://ketawa.com/humor-lucu-det-254-sinaga.html

Batak, Jawa, Arab dan Amerika

Seorang lelaki Batak sedang mengadakan perjalanan dari Jakarta ke Hawaii dengan menumpang pesawat terbang.

Beberapa lelaki lain duduk sejajar dengannya, yaitu lelaki Jawa asli, Arab dan Amerika.

Pada jam makan siang, Pramugari menghidangkan makanan pada semua penumpang. Setelah selesai makan lelaki Batak ini memperhatikan lelaki lain yang duduk sejajar dengannya.

Pertama sekali dia lihat si orang Amerika mengeluarkan selembar uang 100 dollar Amerika, membersihkan mulut dan tangannya dengan uang itu… kemudian dibuang.

Si orang Batak terkejut, “Bahh… kok kau buang uang 100 dollar mu itu???”

Dengan tenangnya si Amerika menjawab (setelah diterjemahkan..) : “Ah, tenang saja Amerika kan kaya, masih banyak dollar!!”

Seterusnya dia lihat si orang Arab, selesai makan mengeluarkan sebotol minyak wangi yang (pasti) mahal, menyemprotkannya ke tangan dan dada, lalu dibuang.

Si orang Batak terkejut lagi…

“Bahh… kok kau buang minyak wangi mu itu? Kan masih banyak isinya??”
Dengan tenang si Arab menjawab (juga setelah diterjemahkan..) : “Ah, tenang saja, kan Arab kaya, masih banyak minyak di sana!”.

Busyet, si orang Batak terkejut setengah mati. Akhirnya dia ambil lelaki Jawa disebelahnya dia lempar keluar pesawat.

Kali ini lelaki Amerika dan Arab yang terkejut. “Kenapa kamu lempar dia??”

Dengan tenang si orang Batak menjawab, “Ah, tenang sazza lah, Indonesia kaya, masih banyak orang Zawa di sana…”

Sumber: http://ketawa.com/humor-lucu-det-142-batak_jawa_arab_dan_amerika.html

Indonesia Lebih Canggih

Seorang bapak dari pulau Samosir (Tapanuli Utara), walau hanya seorang petani miskin didesanya, berhasil menyeberangkan putranya ‘Ucok’ sehingga tamat dari satu perguruan tinggi terkemuka di Jakarta. Setelah berhasil meraih gelar insinyur Ucok bekerja di satu perusahaan swasta di Jakarta.

Setahun kemudian atas sponsor perusahaan Ucok mendapat tugas belajar di Negeri Sakura.

Sepulang dari Jepang, Ucok mengambil cuti bermaksud menemui orangtuanya di kampung. Si bapak sangat berbangga hati, Ucok putranya, telah menjadi ‘orang’. Oleh si bapak semua keluarga dekat diundang untuk makan malam bersama; ingin memperlihatkan rasa “besar hatinya’ pada semua sanak keluarga. Sambil makan si bapak bertanya pada Ucok sekalian ingin memberitau pada sanak keluarga atas keberhasilannya menyekolahkan Ucok. Si bapak bertanya dengan logat Bataknya yang khas.

Bapak : “Ucok, selama ini kau sekolah dan sekarang sudah menjadi insinyur dan telah pula pergi ke negeri Zepaang, coba kau ceritakan pada kami-kami ini apa-apa sazzaa yang kau lihat di Zepang itu, biar kami tau..”.

Ucok : “Ach bapak ini. Banyaklah yang ku liat.. Negeri Zepang itu mazzuu sekali pak, tidak seperti negeri kita ini..”.

Bapak : “Mazzuu bagaimana Ucok, cobalah kau ceritakan biar kami tau..”.
Ucok :”Di Zeppang itu pak.. kapas kita masukkan keluar kain, besi kita masukkan keluar mobil”.

Bapak : (karena Ucok tidak bercerita tentang keberhasilannya agar si bapak merasa bangga di depan mata orang ramai, dengan nada kesal si bapak berucap): “Mazzam-mazzam saja kau ini Ucok!, bukan itu yang aku maksudkan. Kalau soal masuk-memasukkan itu, sudah lamanya aku tau.. Kumasukkan ini (?-red) keluar kau…!.”

Sumber: http://ketawa.com/humor-lucu-det-105-indonesia_lebih_canggih.html